Rabu, 01 Mei 2013



MAKALAH
rencana pemerintah menaikkan harga BBM”

D
I
S
U
S
U
N

Nama: Fitriani S
Nim: 20600112002
Kelas: Fisika 1.2

Pendidikan Fisika
Fakiltas Tarbiyah Dan Keguruan
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddi
Makassar
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Sejarah ekonomi Indonesia adalah kisah pertarungan gagasan atas dua pokok,  kepantasan subsidi dan nasib kemakmuran ekonomi. Kerap kali kedua ide tersebut bertemu dalan satu komoditas utama. Pada awal 1980-an Indonesia pernah mendapatkan rezeki minyak, akibat harga minyak melesat menjadi US$ 30/barrel, dari harga sebelumnya dikisaran US$ 10/barrel. Bonanza minyak itu diperoleh karena Indonesia menjadi eksportir minyak, sehingga tiap kenaikan harga minyak internasional merupakan berita gembira karena penerimaan negara meningkat. Tapi, sejak 2003 Indonesia telah menjadi importir neto minyak sehingga kenaikan harga minyak internasional menimbulkan petaka yang panjang. Pengalaman 2005 dan 2008 lalu merupakan cerita pahit betapa menderitanya masyarakat akibat kenaikan harga BBM. Pemerintah tidak mampu melindungi rakyatnya dari situasi tersebut, meskipun dana kompensasi sudah diberikan (BLT).
Rencana pemerintah untuk membatasi subsidi BBM, walaupun terkesan terlambat, layak untuk diapresiasi. Pertanyaannya, apakah pemerintah benar-benar mempunyai keberanian untuk merealisasikannya? Pandangan tersebut sangat beralasan, mengingat ketidaksolidan pendapat para menteri dalam berbagai kesempatan, serta pengalaman 2011 di mana pemerintah beberapa kali berencana mengurangi subsidi BBM tetapi rencana tersebut dibatalkan salah satunya akibat tidak tahan kritik pengamat. Kenaikan BBM yang cukup drastis merupakan konsekuensi yang harus dihadapi akibat ruang fiskal yang semakin sempit serta ketidakberanian pemerintah menaikkan harga BBM dalam beberapa tahun terakhir. Tantangan utama saat ini adalah bagaimana membangun komunikasi dengan rakyat terkait dengan rencana pembatasan subsidi serta bagaimana mengalokasikan dana hasil penghematan secara optimal. Dengan bahasa yang mudah dimengerti, masyarakat perlu diedukasi melalui berbagai forum dan media. Rakyat perlu dipahamkan bahwa Indonesia bukanlah negara yang kaya akan minyak, gas alam dan batu bara seperti yang dipersepsikan selama ini. Fakta bahwa harga BBM di Indonesia jauh lebih murah dari pada harga di banya n nilai yang disesuaikan untuk mengakomodasi kenaikan harga kebutuhan akibat inflasi. Semua rencana tersebut harus dikomunikasikan dengan baik, sekali lagi melalui bahasa yang mudah dimengerti rakyat.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Dampak Kenaikan harga BBM ?
2.      Bagaimana Tindakan Pemerintah?
3.      Apa alasan-alasan pemerintah menaikkan harga BBM?
C.     Tujuan Makalah
1.      Untuk mengetahui dampak kenaikan harga BBM
2.      Untuk mengetahui tindakan pemerintah
3.      Untuk mengetahui alasan-alasan pemerintah menaikkan harga BBM











BAB II
PEMBAHASAN
A.     Aspek-aspek kenaikan BBM
Sebelum kita melihat apa yang terjadi di tahun 2012, mari kita perhatikan dampak dari kenaikan harga BBM bersubsidi yang pernah terjadi di Indonesia beberapa tahun yang lalu dan bagaimana dampak dari kenaikan harga BBM sejak tahun 2005-2008. Inilah sejarah dan dampak volatilitas harga BBM dari data-data sebelumnya.
Pada tahun 2005 kenaikan harga BBM pertama kali dilakukan pada 1 Maret 2005 dari Rp1.810/liter menjadi Rp2.400/liter. Tujuh bulan kemudian pada 1 Oktober 2005, pemerintah kembali menaikkan harga BBM sebesar 87,5%dari Rp2.400/liter menjadi Rp4.500 per liter. Saat itu pada 30 Desember 2005, harga minyak mentah ditutup dengan harga USD 61,04/barel. Karena itu pada tahun 2005 inflasi mencapai level 17,11% dan untuk menahan tingginya inflasi, maka Bank Indonesia menaikan suku bunga acuan dari bulan Juli-Desember dari 8,50% ke level 12,25%. Saat itu inflasi impor juga meningkat seiring pergerakan kurs Rupiah terhadap US Dollar yang melemah dari Rp9.090 ke level Rp9.803,92 pada akhir tahun 2005, sehingga terlihat adanya pertumbuhan inflasi yang terlalu tinggi. cadangan devisa sepanjang tahun 2005 menurun dari USD 36 miliar ke USD 34,723 miliar di akhir tahun 2005. Meskipun setiap kali kenaikan harga BBM subsidi selalu memberikan pengaruh negatif ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) namun jika kita perhatikan sepanjang tahun 2005 IHSG tetap menunjukan kenaikan dari 1000,88 ke level 1162,64 (+16,16%) pada akhir tahun 2005.
Pada tahun 2008, tepatnya 24 Mei 2008 pemerintah kembali menaikkan harga BBM dari Rp4.500/liter ke hargaRp6.000/liter karena pada tanggal 23 Mei 2008, harga minyak mentah mencapai harga maksimumnya di harga USD 132,19/barel sehingga menyebabkan peningkatan inflasi kembali mencapai double digit ke 11,06% dan akhirnya kembali Bank Indonesia menggunakan haknya untuk mengintervensi pasar dengan menaikan suku bunga acuan dari 8% ke 9,25% pada akhir tahun 2008. Sepanjang tahun 2008 kurs Rupiah melemah dengan drastis terhadap US Dollar dari Rp9.433,96 ke level Rp11.235,96 pada akhir tahun 2008. Jika kita ingat, Tahun 2008 adalah saat dimana terjadinya krisis ekonomi global yang disebabkan masalah subprime mortgage di Amerika yang akhirnya menular ke negara-negara lainnya. Kembali kenaikan harga minyak menyebabkan kurs Rupiah melemah dengan drastis yang kembali disebabkan capital flight karena jelas investor asing mulai merasakan depresiasi asset Rupiah dengan pertumbuhan inflasi yang sebesar itu sehingga tidak heran adanya oversold di bursa saham yang menyebabkan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) melemah tajam dari 2715,06 ke level 1355,41 (-50,08%) pada akhir tahun 2008. cadangan devisa sepanjang tahun 2008 menurun dari USD 55,999 miliar ke USD 51,639 miliar di akhir tahun 2008.
Dari kenaikan tersebut secara otomatis berdampak buruk untuk masyarakat yang diantaranya :
a.       Harga-harga bahan pokok menjadi naik karena biaya transportasi yang naik;
b.      Biaya hidup semakin tinggi dari sandang, pangan dan papan karena juga terkena dampaknya;
c.       Bertambahnya tingkat penganguran karena disebagian sektor industri  tidak dapat meneruskan usahanya;
d.      Bertambahnya tingkat kriminalitas, akan timbul dalam pemikiran masyarakat miskin untuk bagaimana cara mempertahankan hidup berbagai cara pun dilakukan meskipun melanggar hukum (hidup untuk makan dan makan untuk hidup).
Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM pemerintah mengambil beberapa kebijakan, diantaranya adalah pemberian BLT (Bantuan Langsung Tunai), program wajib belajar yang ditanggung negara dan penambahan beasiswa pendidikan untuk masyarakat miskin, penambahan volume dan kuota beras untuk rakyat miskin (Raskin) serta pemberian kompensasi disektor transportasi baik itu bantuan STNK maupun KIR untuk angkutan umum.
B.     Alasan-alasan pemerintah menaikkan harga BBM
Alasan pemerintah menaikan harga BBM biasanya terjadi akibat krisis ekonomi dan politik yang terjadi di negara-negara penghasil minyak, mengakibatkan melambungkan harga Minyak Mentah Indonesia (ICP) kemudian berimbas kepada APBN. Kenaikan harga BBM merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk menyelamatkan APBN yang banyak dihabiskan oleh subsidi. Naiknya harga minyak dunia memaksa pemerintah untuk melakukan penyesuaian terhadap harga minyak di dalam negeri. Harga minyak dunia yang melebihi dari APBN  memicu membengkaknya tambahan subsidi yang harus dikeluarkan pemerintah.










BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Isu kenaikan harga BBM subsidi sudah muncul sejak setahun lalu. Isu ini terus berkembang hingga muncul rencana membatasi pemakaian BBM subsidi. Sejak itu banyak spekulan yang bermain di bisnis ini mencoba mengambil untung. Caranya BBM ditimbun, dan harga pun melambung tinggi. Kenaikan harga BBM memang pada dasarnya tidak dapat dipungkiri sehubungan dengan berbagai faktor-faktor baik internal dan eksternal yang menekan perekonomian negara. Meroketnya hutang akibat peningkatan ABPN yang harus dialokasikan untuk subsidi BBM. Selain itu, demi mewujudkan peningkatan daya beli masyarakat dan kemandirian perlu adanya upaya untuk terus merangsang masyarakat demi tidak berpangkunya pada subsidi yang diberikan oleh pemerintah. Dengan mempertimbangkan berbagai aspek tersebut, menerima kebijakan pemerintah untuk melakukan pengurangan subsidi BBM diharapkan dapat menjadi jawaban atas berbagai persoalan ini. Pemerintah harus berani bersikap bahwa, beban anggaran akan semakin berat kalau tidak dinaikkan. Namun, ada beberapa hal yang perlu menjadi catatan untuk diperhatikan pemerintah. Rencana kenaikan harga BBM subsidi telah disambut dengan berbagai aksi demonstrasi, mulai dari mahasiswa hingga buruh. Pada akhirnya kebijakan pun di buat oleh pemerintah dengan dilaksanakannya Sidang Paripurna melalui voting anggota DPR. Meski sidang paripurna pada hari Jum’at, 30 Maret 2012 malam kemarin sangat lama dan diwarnai dengan kealotan serta kericuhan, akhirnya dapat diambil kesimpulan yakni “opsi kenaikan BBM bersyarat di sepakati DPR. Kabar gembira, kenaikan BBM 1 April tidak mungkin di lakukan . Karena dengan alasan harga ICP sekarang tak memungkinkan dinaikannya BBM. Tapi, bila harga minyak mentah Indonesia mencapai US$ 120,75 per barel maka kemungkinan besar BBM akan tetap segera dinaikan. Jalan sidang cukup alot tapi telah disepakati bahwa BBM tidak jadi dinaikan hingga menunggu perkembangan sampai 6 bulan berjalan akan di naikan kembali atau tidak.
B.     Saran
1.       penegakan hukum untuk meredam munculnya motif-motif spekulatif, seperti penimbunan BBM dan barang kebutuhan pokok lainnya, perlu lebih diintensifkan.
2.      pemerintah perlu lebih serius melakukan penataan sistem monitoring dan evaluasi agar tindakan bisa segera dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan spekulatif.
3.      menekan biaya produksi yang selama ini membebani baik sektor pertanian atau industri.
4.      pemerintah harus lebih fokus dan inovatif untuk menjaga dan memperbaiki manajemen stok sebagai jaminan bahwa barang (juga jasa), khususnya barang kebutuhan pokok, tersedia di pasaran pada tingkat harga wajar. Selain memperbaiki jalur distribusi, pemerintah juga harus mempersiapkan diri secara matang untuk melakukan operasi pasar.










DAFTAR PUSTAKA

Rabu, 17 April 2013

asal mula bahasa indonesia



TUGAS II
1.       Asal mula bahasa Indonesia dan mengapa bahasa melayu dijadikan bahasa Indonesia?
Bahasa Indonesia mempunyai sejarah jauh lebih panjang daripada Republik ini sendiri. Bahasa Indonesia telah dinyatakan sebagai bahasa nasional sejak tahun 1928, jauh sebelum Indonesia merdeka. Saat itu bahasa Indonesia dinyatakan sebagai bahasa persatuan dan menggunakan bahasa Indonesia sebagai perekat bangsa. Saat itu bahasa Indonesia menjadi bahasa pergaulan antaretnis (lingua franca) yang mampu merekatkan suku-suku di Indonesia. Dalam perdagangan dan penyebaran agama pun bahasa Indonesia mempunyai posisi yang penting. Deklarasi Sumpah Pemuda membuat semangat menggunakan bahasa Indonesia semakin menggelora. Bahasa Indonesia dianjurkan untuk dipakai sebagai bahasa dalam pergaulan, juga bahasa sastra dan media cetak. Semangat nasionalisme yang tinggi membuat perkembangan bahasa Indonesia sangat pesat karena semua orang ingin menunjukkan jati dirinya sebagai bangsa.
Pada tahun 1930-an muncul polemik apakah bisa bahasa Indonesia yang hanya dipakai sebagai bahasa pergaulan dapat menjadi bahasa di berbagai bidang ilmu. Akhirnya pada tahun 1938 berlangsung Kongres Bahasa Indonesia yang pertama di Solo. Dalam pertemuan tersebut, semangat anti Belanda sangat kental sehingga melahirkan berbagai istilah ilmu pengetahuan dalam bahasa Indonesia. Istilah belah ketupat, jajaran genjang, merupakan istilah dalam bidang geometri yang lahir dari pertemuan tersebut.
Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia, pada tahun 1945. Bahasa Indonesia adalah bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu. Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah, dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai pengantar pendidikan di sekolah di Indonesia.

Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca di Nusantara kemungkinan sejak abad-abad awal penanggalan modern, paling tidak dalam bentuk informalnya. Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur sebab sangat mudah dimengerti dan ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya. Bentuk yang lebih formal, disebut Melayu Tinggi, pada masa lalu digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk bahasa ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak seekspresif bahasa Melayu Pasar.
Pemerintah kolonial Belanda yang menganggap kelenturan Melayu Pasar mengancam keberadaan bahasa dan budaya. Belanda berusaha meredamnya dengan mempromosikan bahasa Melayu Tinggi, di antaranya dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu Tinggi oleh Balai Pustaka. Tetapi bahasa Melayu Pasar sudah terlanjur diadopsi oleh banyak pedagang yang melewati Indonesia.
Penyebutan pertama istilah “Bahasa Melayu” sudah dilakukan pada masa sekitar 683-686 M, yaitu angka tahun yang tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuna dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini ditulis dengan aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya, kerajaan maritim yang berjaya pada abad ke-7 dan ke-8. Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa prasasti Melayu Kuna di Jawa Tengah. Keping Tembaga Laguna yang ditemukan di dekat Manila juga menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya. Karena terputusnya bukti-bukti tertulis pada abad ke-9 hingga abad ke-13, ahli bahasa tidak dapat menyimpulkan apakah bahasa Melayu Klasik merupakan kelanjutan dari Melayu Kuna. Catatan berbahasa Melayu Klasik pertama berasal dari Prasasti Terengganu berangka tahun 1303. Seiring dengan berkembangnya agama Islam dimulai dari Aceh pada abad ke-14, bahasa Melayu klasik lebih berkembang dan mendominasi sampai pada tahap di mana ekspresi “Masuk Melayu” berarti masuk agama Islam.
Bahasa Melayu di Indonesia kemudian digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Biasanya masih digunakan bahasa daerah (yang jumlahnya bisa sampai sebanyak 360).
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Di sana, pada Kongres Nasional kedua di Jakarta, dicanangkanlah penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk negara Indonesia pasca kemerdekaan. Soekarno tidak memilih bahasanya sendiri, Jawa (yang sebenarnya juga bahasa mayoritas pada saat itu), namun beliau memilih Bahasa Indonesia yang beliau dasarkan dari Bahasa Melayu yang dituturkan di Riau.


Bahasa Melayu Riau dipilih sebagai bahasa persatuan Negara Republik Indonesia atas beberapa pertimbangan sebagai berikut:
1.      Jika bahasa Jawa digunakan, suku-suku bangsa atau puak lain di Republik Indonesia akan merasa dijajah oleh suku Jawa yang merupakan puak (golongan) mayoritas di Republik Indonesia.
2.      Bahasa Jawa jauh lebih sukar dipelajari dibandingkan dengan bahasa Melayu Riau. Ada tingkatan bahasa halus, biasa, dan kasar yang dipergunakan untuk orang yang berbeda dari segi usia, derajat, ataupun pangkat. Bila pengguna kurang memahami budaya Jawa, ia dapat menimbulkan kesan negatif yang lebih besar.
3.      Bahasa Melayu Riau yang dipilih, dan bukan Bahasa Melayu Pontianak, Banjarmasin, Samarinda, Maluku, Jakarta (Betawi), ataupun Kutai, dengan pertimbangan pertama suku Melayu berasal dari Riau, Sultan Malaka yang terakhir pun lari ke Riau selepas Malaka direbut oleh Portugis. Kedua, ia sebagai lingua franca, Bahasa Melayu Riau yang paling sedikit terkena pengaruh misalnya dari bahasa Cina Hokkien, Tio Ciu, Ke, ataupun dari bahasa lainnya.
4.      Pengguna bahasa Melayu bukan hanya terbatas di Republik Indonesia. Pada tahun 1945, pengguna bahasa Melayu selain Republik Indonesia masih dijajah Inggris. Malaysia, Brunei, dan Singapura masih dijajah Inggris. Pada saat itu, dengan menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa persatuan, diharapkan di negara-negara kawasan seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura bisa ditumbuhkan semangat patriotik dan nasionalisme negara-negara jiran di Asia Tenggara.
5.      Dengan memilih Bahasa Melayu Riau, para pejuang kemerdekaan bersatu lagi seperti pada masa Islam berkembang di Indonesia, namun kali ini dengan tujuan persatuan dan kebangsaan. Bahasa Indonesia yang sudah dipilih ini kemudian distandardisasi (dibakukan) lagi dengan nahu (tata bahasa), dan kamus baku juga diciptakan. Hal ini sudah dilakukan pada zaman Penjajahan Jepang.
Mulanya Bahasa Indonesia ditulis dengan tulisan Latin-Romawi mengikuti ejaan Belanda, hingga tahun 1972 ketika Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dicanangkan. Dengan EYD, ejaan dua bahasa serumpun, yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia, semakin dibakukan.


aplikasi tauhid dalam kehidupan sehari-hari



Kata Pengantar
                 Puji syukur kehadirat Allah SWT. karena atas berkat dan rahmat-Nya kami dapat menyusun makalah dengan judul “Aplikasi Tauhid Dalam Kehidupan”. Tak lupa sholawat serta salam kami haturkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. karena beliaulah yang membawa kita dari jaman jahiliyah menuju jalan yang terang benderang yaitu Addinul Islam.
                 Penulis yakin bahwa penulisan makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari semua pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Salahuddin selaku dosen pembimbing mata kuliah Aqidah Akhlak yang telah membimbing kami dan teman-teman kami dalam proses penulisan makalah ini, serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini secara langsung maupun tidak langsung.
                 Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna mengingat keterbatasan kemampuan maka dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan makalah ini.
                 Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca umumnya dan penulis khususnya, baik untuk guru sebagai bahan mengajar mahasiswa serta sebagai bahan pengetahuan.
                 Demikian yang dapat kami sampaikan, mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam kata-kata maupun penulisan makalah ini.

Makassar,6 april 2013
                                                                                                           

                                                                                                                        Penulis








BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Allah menurunkan islam dengan sempurna, kesempurnaanya dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia, bahkan seluruh mahlukNya, termasuk bangsa jin sebagai rahmatan lil aalaminSesuatu yang sempurna haruslah tidak mempunyai kekurangan dan kelebihan, tetapi pas dan dan tepat, tidak kurang dan tidak lebih Maka Allah berfirman : Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil tidak ada yang dapat merobah robah kalimat-kalimat-Nya dan dia lah yang Maha Mendenyar lagi Maha Mengetahui. ( al an’am 115 )
Yang dimaksud dengan صدقا ( benar ) adalah, benar didalam aqidah ( idiologi ketuhanan ) sedangkan عدلا ( adil ) adalah adil didalam syari’at dan penerapan ( aplikasi ) nya
Merupakan syarat kesempurnaan iman apabila aplikasi itu dapat diwujudkan didalam kehidupan sehari-hari, terhadap Allah, Rasulullah, Kitab-kitab Allah, para pemimpin muslim dan terhadap orang-orang yang beriman. Bahkan terhadap yang bukan islam dan tidak beriman kepada Allah sekalipun tetap harus mengedepankan Ahlaqul karimah. Oleh karena itulah yang melatarbelakangi kami sehingga menulis makalah yang berjudul “Aplikasi Tauhid Dalam Kehidupan” ini.
B. Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Apa yang dimaksud dengan tauhid serta pembagiannya ?
2.      Apa aplikasi tauhid dalam kehidupan ?
C. Tujuan
            Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui pengertian tauhid serta pembagiannya
2.      Untuk mengetahui aplikasi tauhid dalam kehidupan
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Tauhid
Dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu esa’. Tauhid (Arab :توحيد) dilihat dari segi Etimologis yaitu berarti ”Keesaan Allah”, mentauhidkan berarti mengakui keesaan Allah; mengesakan Allah atau mengiktikadkan bahwa Allah SWT itu Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya.
Tauhid diambil kata : Wahhada Yuwahhidu Tauhidan yang artinya mengesakan. Satu suku kata dengan kata wahid yang berarti satu atau kata ahad yang berarti esa. Dalam ajaran Islam Tauhid itu berarti keyakinan akan keesaan Allah. Kalimat Tauhid ialah kalimat La Illaha Illallah yang berarti tidak ada Tuhan melainkan Allah.Dari segi syari’ tauhid ialah ‘mengesakan Allah didalam perkara-perkara yang Allah sendiri tetapkan melalui Nabi-nabi Nya. Pensyariatan Tauhid :

وَمَاخَلَقْتُ الْجِنَّ وَاْلإِنسَ إِلاَّلِيَعْبُدُون
“Dan tidaklah Kami ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku”
Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertaqwa. (QS Al Baqarah 2 : 21).

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أَمَّةٍ رَّسُولاً أَنِ اعْبُدُوا اللهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوت
“Dan sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul yang menyerukan ‘Sembahlah Allah dan jauhilah thaghut (sesembahan selain Allah)’” (QS. An - Nahl 16 : 36).
Adapun pengertian tauhid menurut para ulama ternama:
1.      DR. Abdul Aziz, tauhid adalah mempercayai bahwa Allah SWT adalah satu-satunya pencipta, pemelihara, penguasa, dan pengatur Alam Semesta
2.      Prof. Dr. M. Yusuf Musa, tauhid adalah keyakinan tentang adanya Allah Yang Maha Esa, yang tidak ada satu pun yang menyamai-Nya dalam Zat, Sifat atau perbuatan-perbuatan-Nya
3.      Shalih Fauzan bin Abdullah al Fauzan, tauhid adalah mengesakan Allah SWT dari semua makhluk-Nya dengan penuh penghayatan, dan keikhlasan beribadah kepada-Nya, meninggalkan peribadatan selain kepada-Nya, serta membenarkan nama-nama-Nya yang Mulia (asma’ul husna), dan sifat-sifat-Nya yang Maha Sempurna, dan menafikan sifat kurang dan cela dari-Nya
Tauhid bukan sekedar mengenal dan mengerti bahwa pencipta alam semesta ini Allah, bukan sekedar mengetahui bukti-bukti rasional tentang kebenaran wujud (keberadaan) Nya, dan wahdaniyah (keesaan) Nya, dan bukan pula sekedar mengenal Asma’ dan sifat-Nya. Namun, tauhid adalah pemurnian ibadah kepada Allah. Maksudnya yaitu, menghambakan diri hanya kepada Allah secara murni dan konsekwen dengan mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dengan penuh rasa rendah diri, cinta, harap dan takut kepada-Nya.
Untuk inilah sebenarnya manusia diciptakan Allah, dan sesungguhnya misi para Rasul adalah untuk menegakkan tauhid dalam pengertian di atas, mulai dari Rasul pertama sampai Rasul terakhir Nabi Muhammad SAW.

B. Pembagian Tauhid
1.     Tauhid Rububiyah
            Secara etimologis kata rabb sebenarnya mempunyai banyak arti,antara lain menumbuhkan,mengembangkan,mendidik,memelihara,memperbaiki,menanggung,mengumpulkan,mempersiapkan,memimpin,mengepalai dan menyelesaikan. Dalam kaitannya dengan pembahasan tauhid rububiyah dapat dijelaskan bahwa kata rububiyah berasal dari akar kata rabb,yaitu zat yang menghidupkan dan mematikan.
            Makna rububiyah mewujud dalam fenomena penciptaan,pemberian rezeki,juga pengelolaan dan penguasaan alam semesta. Allah telah memberikan rezeki kepada semua makhluk-Nya. Fenomena pemberian rezeki sesungguhnya telah cukup memberikan bukti yang nyata dan meyakinkan bagi manusia bahwa hanya Allah satu-satunya sang pemberi rezeki.
                        Tauhid rububiyah sebagai bentuk keyakinan manusia bahwa Allah itu Esa dalam penciptaan,pemberian rezeki,penguasaan atas makhluk-Nya. Kenyataaan alam secara keseluruhan menjelaskan tentang hakikat tauhid rububiyah.
2.     Tauid Mulkiyah
            Secara behasa kata mulkiyah berasal dari akar kata mulk yang denganya terbentuk pula kata malik. Tauhid mulkiyah berarti sebuah pandangan yang meyakini bahwa Allah itu sebagai satu-satunya zat yang menguasai alam semesta ini,dengan hak penuh penetapan peraturan kehidupan. Tidak ada sekutu atas kekuasaan Allah di alam semesta ini.
            Melalui sifat mulkiyah-Nya,Allah berhak menentukan apa saja untuk makhluk-Nya. Sebagai pemilik segala yang ada,Allah ada raja atau penguasa. Raja menjadi berfungsi sebagai penguasa manakala ia adalah pemimpin yang harus dipatuhi. Allah menjelaskan sifat-Nya sebagai pemimpim (Al-Waliyy) absolut alam semesta.
            Allah menggambarkan diri-Nya sebagai Waliyy,yaitu sebagai pemimpin,pelindung,dan penolong orang-orang yang beriman. Hanya orang-orang yang berhak atas kekuasaan-Nya saja semestinya memegang kendali kepemimpinan atas dunia ini. Karena itu hak penetapan hukum,peraturan hidup,dan ketetapan adalah di tangan Sang Pencipta alam.
            Keberadaan keyakinan mulkiyah ini membedakan antara pribadi muslim dan bukan muslim. Orang-orang kafir menolak kepemimpinan Allah dan menolak hukum Allah. Kehidupan mereka hanyalah berorientasi kehidupan dunia belaka. Pemimpin mereka adalah thagut. Sebagai konsekuensi kepemimpinan thagut,dalam bertakhim mereka mengikuti syariat thagut dengan meninggalkan syariat Allah.
            Dengan demikian,tauhid mulkiyah menegaskan bahwa loyalitas,afiliasi,kerelaan,pembelaan,dukungan dan pengorbanan tidak boleh diberikan,kecuali pimpinan atau undang-undang yang bersumberkan dari syariat Allah atau undang-undang yang sejalan dengan syariat Allah. Karena dengan penegakan syariat Allah di muka bumi maka akan menjamin kemaslahatan dan kemakmuran kehidupan di muka bumi.
3.      Tauhid Uluhiyah
Sesungguhnya tauhid uluhiyah merupakan pengejawantahan dari sikap kepasrahan dan penghambaan yang paripurna hanya kepada Allah. Seorang muslim yang bertauhid uluhiyah dengan benar akan mengorientasikan segenap kehidupannya hanya kepada Allah semata.
           Uluhiyah atau ilahiyah berasal dari kata illah. Dalam bahasa arab kata illah memiliki akar kata a-la-ha yang memiliki arti tentram,tenang,lindungan,cinta,dan sembah. Semua makna ini sesuai dengan sifat-sifat dan kekhususan zat Allah.
           Makna tauhid uluhiyah adalah sebuah keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya zat yang memiliki dan menguasai langit,bumi dan seisinya,satu-satunya yang wajib ditaati dan yang menentukan segala aturan serta melindungi. Dialah yang menjadi tumpuan harapan di dunia dan di akhirat.
           Ibnu Rajab berkata,illah adalah yang wajib ditaati dan tindak didurhakai,merasa takut karena mengagungkan. Cinta takut dan penuh harapan,berserah diri,memohon hanya kepada-Nya. Siapa menyakutukan-Nya dengan suatu makhluk dalam perkara ini akan merusak keikhlasan seseorang dalam berikrar laa ilaaha illallaah.”
           Illah bagi manusia bisa bermacam-macam bentuknya. Oleh karena-Nya,konsekuensi pernyataan laa ilaaha illallaah sangat berat karena harus meninggalkna seluruh illah selain dari Allah swt. Dan hanya Allah satu-satunya illah yang wajib disembah.
           Tauhid uluhiyah mengandung knsenkuensi-konsenkuensi tertentu bagi orang-orang yang beriman. Orang kafir menolak keyakinan ini karena mereka tidak mau menerima konsekuensi logis dari keyakinan tersebut. Keyakian uluhiyah menuntut kita totalitas mengabdi kepada Allah swt.dengan segenap aktivitas kita. Ibadah harus kita lakukan dengan khusyuk hanya mengharap ridha kepada Allah swt. Kita memakan rezeki hanya mengharap keberkahan dari-Nya
4.      Tauhid rahmaniyah
           Secara bahasa rajmaniyah berasal dari kata rahman yang memiliki arti kasih sayang,yaitu nilai yang paling mendasar sekaligus merupakan kebutuhan yang paling asasi bagi manusia dalam kehidupnnya. Rahman dalam perwujudannya yang lebih suci dan lebih tinggi adalah suatu sifat yang ditonjolkan kepada Allah swt.dalam memperkenalkan diri-Nya sebagaimana kita menemukannya pada awal tiap surah yang kita baca dalam Al-quran yang intinya bahwa kasih sayang (rahman) Allah sangatlah luas meliputi alam semesta.
           Pada prinsipnya tauhid rahmaniyah merupakan perwujudan dari setiap sikap muslim yang memiliki tuntunan untuk memberikan dan menebarkan kasih sayang pada seluruh a;am semesta. Sikap ini selaras dengan misi rahmatan lil’aalamiin yang diemban Rasulullah saw,yaitu untuk memberikan kasih sayang kepada seluruh makhluk yang ada di alam semesta.
           Tauhid rahmaniyah menghendaki supaya nilai dasar kasih sayang dikembangkan dalam tata hubungan dan peragaulan kehidupan kita.
C. Aplikasi Tauhid dalam Kehidupan
            Pengucapan kalimat tauhid dengan lisan belaka tidaklah cukup karena ia mempunyai konsekuensi yang harus di tunaikan. Para ulama menegaskan bahwa mengesakan Allah adalah dengan meninggalkan perbuatan syirik baik kecil maupun besar. Di antara konsekuensi pengucapan kalimat tauhid itu adalah mengetahui kandungan maknanya kemudian mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Allah berfirman “Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan melainkan Allah.” Kalimat Tauhid berarti Pengingkaran kepada segala sesuatu yg disembah selain Allah SWT dan menetapkan bahwa yang berhak disembah hanyalah Allah semata tidak kepada selain-Nya.
Aplikasi secara sederhana dari kalimat tauhid “laa ilaaha illallah” adalah keyakinan yang mutlak yang patut kita tanamkan dalam jiwa bahwa Allah Maha Esa dalam hal mencipta dalam penyembahan tanpa ada sesuatu pun yang mencampuri dan tanpa ada sesuatu pun yang sepadan dengan-Nya kemudian menerima dengan Ikhlas akan apa-apa yang berasal dari-Nya baik berupa perintah yang mesti dilaksanakan ataupun larangan yang mesti di tinggalkan semua itu akan mudah ketika hati ikhlas mengakui bahwa Allah SWT itu Maha Esa.
Sesungguhnya wajib bagi kita untuk mengenal Allah ( tauhid ) sebelum kita beribadah & beramal karena suatu ibadah itu diterima jika Tauhid kita benar & tidak tercampur dengan  kesyirikan ( menyekutukannya dalam peribadatan ) , maka tegaknya ibadah & amalan kita harus didasari terlebih dahulu dengan At Tauhid
   Contoh penerapan tauhid dalam kehidupan sehari hari adalah dengan selalu mentaati perintah Nya dan menjauhi larangan Nya, seperti beribadah, puasa, nadzar, berdoa hanya kepada Allah, ibadah apapun yg dilakukan semata mata diniatkan hanya karna Allah, tidak berlebih-lebihan dalam mencintai sesuatu. Tawakal dan bersabar dalam menghadapi musibah.














BAB III
PENUTUP
              A. Kesimpulan
1.      Tauhid dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu esa’. Dari segi syari’ tauhid ialah ‘mengesakan Allah didalam perkara-perkara yang Allah sendiri tetapkan melalui Nabi-Nabi Nya yaitu dari segi Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma’ Was Sifat’.
2.      Pembagian Tauhid
ü  Tauhid rububiyah sebagai bentuk keyakinan manusia bahwa Allah itu Esa dalam penciptaan,pemberian rezeki,penguasaan atas makhluk-Nya.
ü  Tauhid mulkiyah berarti sebuah pandangan yang meyakini bahwa Allah itu sebagai satu-satunya zat yang menguasai alam semesta ini,dengan hak penuh penetapan peraturan kehidupan.
ü  Tauhid uluhiyah merupakan pengejawantahan dari sikap kepasrahan dan penghambaan yang paripurna hanya kepada Allah.
ü  Tauhid rahmaniyah merupakan perwujudan dari setiap sikap muslim yang memiliki tuntunan untuk memberikan dan menebarkan kasih sayang pada seluruh a;am semesta.
3.      Aplikasi secara sederhana dari kalimat tauhid “laa ilaaha illallah” adalah keyakinan yang mutlak yang patut kita tanamkan dalam jiwa bahwa Allah Maha Esa dalam hal mencipta dalam penyembahan tanpa ada sesuatu pun yang mencampuri dan tanpa ada sesuatu pun yang sepadan dengan-Nya
B. Saran
            Dengan penulisan makalah ini diharapkan pembaca :
ü  Memperoleh pengetahuan yang lebih luas tentang tauhid
ü  Lebih mendekatkan diri kepada Allah




DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rohman,Roli dan M.Khamzah.2009.Menjaga Aqidah dan Akhlak.Solo:Tiga Serangkai Pustaka Mandiri